Menteri Agama, Nasaruddin Umar menyampaikan kabar gembira, bahwa tahun 2025 merupakan tahun haji akbar yang bertepatan dengan puncak haji pada 6 Juni 2025. Hal ini disampaikan saat memberikan materi pada Bimbingan Ibadah Haji Nasional di Asrama Haji Pondok Gede, Sabtu (19/04).
“Bersyukurlah Bapak Ibu sekalian, insya Allah tahun ini adalah haji akbar. Puncak haji kita pada tanggal 6 Juni 2025. Kita lebarannya sama, puasanya sama, kemudian juga haji akbarnya juga sama,” ujarnya
Menurut Menteri Agama, haji akbar memiliki keutamaan yang luar biasa berdasarkan hadis Nabi. “Haji akbar itu dalam hadis Nabi memiliki keutamaan 70 kali lebih utama dibandingkan haji biasa. Jadi kalau Bapak-Ibu haji tahun ini, sama dengan 70 kali haji,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nasaruddin Umar juga menekankan pentingnya meraih haji mabrur, bukan sekadar makbul. “Makbulnya haji ialah ketika seluruh rukun dan syarat dipenuhi, maka insya Allah hajinya makbul. Tapi yang kita inginkan lebih dari itu adalah mabrur. Haji mabrur itu tidak diukur pada saat pelaksanaan hajinya atau ketika kita masih di tanah suci, tapi diukur setelah kita pulang dari tanah suci,” terangnya.
Menteri Agama menjelaskan tanda-tanda haji mabrur adalah akhlak yang semakin mulia, ibadah yang makin rajin, semakin jauh dari dosa, dan ibadah sosial yang semakin nyata. “Haji mabrur itu insya Allah dalam hadis Bukhari Muslim tidak ada balasannya kecuali surga, hapus semua dosa-dosanya. Jadi nanti kita pulang dari tanah suci ke tanah air dalam keadaan bersih suci seperti bayi yang baru lahir,” ungkapnya.
Nasaruddin Umar juga menyoroti keberhasilan Indonesia dalam penyelenggaraan haji, sehingga mendapatkan penghargaan dari pemerintah Arab Saudi.”Kita sangat bersyukur menjadi orang Indonesia. Setiap tahun kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah Saudi. Seperlima jamaah haji di dunia adalah dari Indonesia, terbesar di dunia, tetapi tingkat pelanggaran yang paling sedikit adalah jamaah haji Indonesia,” ujarnya dengan bangga.