Menu

Mode Gelap
 

kuliner · 31 Mar 2021 16:34 WIB

Camilan Gurih yang Sarat Tradisi dari Karupuak Jangek


					Camilan Gurih yang Sarat Tradisi dari Karupuak Jangek Perbesar

Di sebuah dapur tradisional Minangkabau, potongan kulit sapi dijemur di bawah terik matahari. Proses panjang itu adalah awal dari sebuah camilan renyah bernama karupuak jangek atau bagi masyarakat di luar Sumatera Barat mengenalnya dengan istilah kerupuk kulit.

Minyak panas bergolak di dalam wajan besar, siap mengubah lembaran kulit kering menjadi kerupuk yang mengembang sempurna. Dengan suara gemeretak, potongan kulit itu berubah menjadi camilan gurih yang siap disantap.

Di Sumatera Barat, karupuak jangek sering menjadi kondimen tambahan saat menyantap sepiring lontong gulai atau soto Padang. Teksturnya yang renyah makin menambah kenikmatan pada setiap suapan hidangan khas Minang.

Namun, ternyata tidak hanya di Minangkabau, variasi kerupuk kulit seperti karupuak jangek ini  juga ada ditemukan di berbagai daerah lain. Di Bali, misalnya, terdapat kerupuk kulit babi yang menjadi camilan khas bagi masyarakat setempat.

Meskipun lezat, karupuak jangek memiliki kandungan lemak yang cukup tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, camilan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Di pasar tradisional maupun toko modern, kerupuk kulit tersedia dalam berbagai bentuk dan rasa. Ada yang dijual dalam keadaan mentah untuk digoreng sendiri, ada pula yang sudah siap santap dengan bumbu tambahan.

Karupuak jangek bukan sekadar makanan ringan, tetapi juga bagian dari budaya yang diwariskan turun-temurun. Dalam setiap gigitan, tersimpan cita rasa tradisi yang terus hidup di tengah arus modernisasi.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

UMKM Camilan Lebaran, Variasi Rasa Jadi Daya Tarik

31 Maret 2025 - 16:37 WIB

Pensi, Kuliner Wisata Khas dari Sumatera Barat

31 Maret 2025 - 16:32 WIB

Seblak makanan khas Sunda Ramaikan Kuliner Bogor

31 Maret 2025 - 16:27 WIB

Trending di kuliner

Sorry. No data so far.